Meski aktivitas pelayanan lain nampak dilaksanakan bersamaan dengan peserta yang menunggu loket antrian, dialog tatap muka yang bertajuk "Pengasuhan Positif : Solusi untuk Masalah pada Anak dan Orang Tua" itu terlihat ramai disambut antusias masyarakat.
Selaku pembicara acara tersebut, Danu Aji Nugroho, M.Psi Psikolog menyampaikan, "Kami tadi menitikberatkan materi pada pola pengasuhan positif, sharing solusi, tips-tips untuk meningkatkan komunikasi orang tua kepada anak dan juga menjaga kesehatan mental orang tua serta anaknya itu sendiri," ungkapnya.
Menurut Danu, edukasi parenting sangat penting untuk dilakukan, agar masyarakat mampu meningkatkan wawasan serta pengetahuannya dalam pengasuhan yang baik. Selain itu, diketahui belum banyak orang tua yang memahami maupun menyadari tentang literasi ilmu psikologi dan sikap mental positif.
"Ini terbukti ketika saya coba bertanya tentang psikolog klinis dan parenting. Mereka nggak ada yang tahu, seperti merasa asing, Pak. Dari situ aja sudah bisa menilai bahwa apa yang kami sampaikan sebenarnya masih asing bagi mereka," kata pria jebolan S2 program profesi magister psikolog Unair ini.
Selanjutnya, Danu mengatakan, untuk itu kami berusaha memberikan contoh yang relevan misalnya tentang pola pengasuhan yang positif, prinsip disiplin asertif dan lainnya.
Sebagai tujuan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang penyelesaian masalah tersebut, maka RSUD dr Abdoer Rahem berupaya berjuang mengedukasi melalui acara ini.
Dari kegiatan parenting yang sudah diselenggarakan, pembicara menyimpulkan bahwa acara tersebut menjadi salah satu jenis pelayanan pihak RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo dalam membantu memfasilitasi fungsi tindakan pencegahan, penanganan dan pengobatan bagi bangsa.
"Kita tidak bisa hanya tinggal diam di ruang praktik saja, tapi kita juga harus memberikan tips dan edukasi parenting agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di masyarakat. Karena fakta di lapangan, ada data kekerasan orang tua terhadap anak dan juga sebaliknya," terang Danu.
Layanan yang digelar sebagai ajang konsultasi gratis itu, merupakan acuan prakarsa mulia dari unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo untuk mengajak masyarakat dalam menerapkan parenting secara benar, terutama pola asuh tanpa kekerasan di zaman digital yang diperankan orang tua agar waspada dalam tumbuh kembang buah hati nya.
Jadi sangat berbahaya, urai Danu, apabila ada orang tua memberikan kekerasan terhadap anaknya. Karena perlakuan itu, pastinya akan memberikan dampak traumatis. Zaman sudah berubah, studi menyatakan pemahaman mental zaman sekarang meningkat melalui medsos yang akhirnya membuat anak lebih peka. Mereka, ketika diberikan stimulus sedikit saja sudah merasa evaluasi nya begitu besar.
"Makanya saya tidak merekomendasikan hukuman fisik, karena bisa menimbulkan trauma. Untuk itu, kami mengajak orang tua merefleksikan yang sebenarnya dikerjakan itu benar atau tidak? Kalau sudah bagus dipertahankan, kalau nggak mari kita belajar yang benar. Karena tidak ada orang tua yang sempurna, tapi orang tua yang baik itu mau terus belajar dan berproses," papar warga kecamatan Panji ini.
Trauma itu, imbuh Danu, kalau tidak segera diselesaikan, pasti akan berpengaruh pada kepribadian anak di masa depan. Anak bisa berprasangka kurang dihargai, mentalnya down, merasa kurang diapresiasi, dan ekstrim nya lagi bisa berdampak balas dendam.
"Jadi setiap perlakuan orang tua, apapun itu pasti punya konsekuensi," pungkasnya.
Kegiatan yang digelar rutin setiap bulan dan kebetulan bertepatan dengan hari kesehatan nasional serta hari ayah saat ini, terdapat sesi tanya jawab. Untuk pengunjung yang telah berinteraksi mendapatkan door prize dari RSUD dr Abdoer Rahem, Situbondo.
Selain psikolog klinis Danu Aji Nugroho sebagai narasumber, nampak hadir dalam kegiatan itu Siti Rupiah selaku Kepala Bidang Pelayanan RSUD, moderator Irma dari PKRS, pegawai RS dan para pengunjung yang dengan seksama menyaksikan acara itu.