Bondowoso, MITRAJATIM.COM - Satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) merupakan program yang dinaungi oleh badan gizi Nasional (BGN), sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi anak/masyarakat.
Melalui program makan bergizi gratis (MBG). program tersebut melibatkan beberapa instansi seperti kementrans, kementerian PU,TNI, POLRI,dan organisasi kemasyarakatan seperti NU dan Muhamaddiyah.
Guna memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat, satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) melalui proses produksi makan bergizi gratis (MBG). setiap daerah dibangun dapur produksi,seperti yang dikelola oleh yayasan Baitul Hikmah Al-Imrammiyyah Desa Petung Kecamatan.Pakem.
Dapur MBG Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari harus menyediakan 3.000 porsi lebih, untuk pemenuhan MBG di Kecamatan Pakem.
"Namun beberapa saat yang lalu, muncul pemberitaan miring pada salah satu media online, terkait pelaksanaan pelayanan. Dalam pemberitaan disebutkan bahwa, "secara kuantitas menu yang disediakan terlalu sedikit, dan secara kwalitas menu dinilai kurang enak".
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Patemon Yusniati membenarkan adanya pemberitaan disalah satu media online, menurutnya pemberitaan tersebut dianggap tidak benar,.karena pemberitaan itu tanpa disertai konfirmasi pada kami," Tuturnya..
Oleh karenanya Senin 22 September 2005, Kunjungan dari Dinkes, Diskoperindag, Dinas Perternakan serta PMD dan Disperta Bondowoso beserta rombongan melaksanakan kunjungan ke dapur SPPG yang ada di Desa Patemon, untuk memastikan, semuanya berjalan sesuai dengan ketentuan.
Dalam kunjungannya tersebut Jjaran Pemda diwakili oleh Asisten 1, berserta Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas PMD dan Inspektorat, turut hadir pula seluruh jajaran Muspika Kecamatan Pakem.
Yusniati, Kades Patemon mengatakan, saat mendampingi rombongan perwakilan Pemda di dapur umum SPPG,tidak ditemukan hal yang menyimpang dari ketentuan, walaupun ada beberapa masukan yang perlu diperbaiki lagi.
Mengenai porsi dan menu yang dianggap terlalu sedikit,memang ada klasifikasinya, ada porsi besar dan porsi kecil.sedangkan untuk rasa menu, wajar jika dirasa kurang enak.karena yang disediakan adalah makanan bergizi tanpa tambahan bahan penguat rasa. Pungkasnya. (Yudha - MJ)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!