"Demo Anarkis" Terkesan Melecehkan Bendera Merah Putih Sebagai Lambang Negara

PIMRED
Publiser ~
0
Bondowoso, MITRAJATIM.COM
- Demo yang terkesan anarkis, menuai sorotan di Sempol Kecamatan Ijen. Saat ini, Kapolsek Ijen Iptu Suherdi disebut dan dipaksa keluar dari kantornya menuju jalan utama. Senin, (17/11/2025)

Dalam rekaman video memperlihatkan kerumunan massa, baik laki-laki maupun perempuan, memadati halaman dan pintu masuk kantor Polsek Ijen sejak pagi hari.

"Didalam video itu, massa tampak merangsek masuk ke dalam ruangan kantor Polsek. Tidak lama setelah mereka masuk, terlihat sejumlah orang keluar sambil terlibat aksi dorong-mendorong dengan aparat kepolisian yang berusaha menghalau saat Kapolsek dibawaa masa.

"Rekaman lainnya menunjukkan sosok yang diduga Kapolsek Ijen, Iptu Suherdi, dipaksa keluar dari kantor oleh massa. Ia paksa dan ditarik menuju jalan utama di depan Polsek di tengah kerumunan masa.

Aksi ratusan massa tersebut juga disertai tindakan menurunkan bendera Merah Putih di halaman kantor Polsek.

Perlakuan warga cendrung kasar dan sangat di sayangkan mereka menurunkan Bendera Merah Putih dihalaman kantor Polsek. 
Di rekaman lainnya, sejumlah orang terlihat membawa senjata tajam jenis celurit saat berada di sekitar lokasi.

"Upaya untuk mengonfirmasi kejadian tersebut kepada Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, belum membuahkan hasil. Pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp belum mendapat respons hingga berita ini dinaikan.

Hal serupa juga terjadi saat konfirmasi dilakukan kepada Kepala Seksi Humas Polres Bondowoso, Bobby Dwi Siswanto. Pesan konfirmasi yang dikirimkan belum ada respon.

Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya aksi penyerbuan tersebut.

"Ia mengatakan peristiwa itu diduga dipicu penangkapan seorang warga Desa Kaligedang terkait kasus dugaan pengrusakan kebun kopi.

“Diduga yang merusak ada 13 orang. Salah satunya ditangkap polisi, sehingga warga lain dan keluarga yang ditangkap itu mendatangi Polsek,” ujarnya pada awak media.

Menurut warga, amarah massa kemudian memuncak dan mereka berusaha menekan aparat kepolisian. Situasi semakin tegang berujung pada tindakan massa memaksa Kapolsek Ijen keluar dari kantor.

“Setelah diduga disandera, Kapolsek Ijen Iptu Suherdi dipaksa dan dibawa ke jalan,” katanya.

Ia mengaku tidak mengetahui persis ke mana Kapolsek tersebut dibawa setelah dipaksa. Namun ia menduga massa menggiringnya menuju Desa Kaligedang, lokasi asal warga yang ditangkap polisi.

“Saat dibawa oleh massa, saya melihat tangan dan leher Kapolsek diikat tali tambang. Disamakan seperti pencuri,” ungkapnya.

Hingga kini, belum ada informasi resmi dari kepolisian mengenai kondisi Kapolsek Ijen maupun perkembangan situasi di lokasi. Aparat disebut terus melakukan upaya pengamanan guna mencegah kericuhan susulan. (Er -MJ)

Posting Komentar

0Komentar

Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!

Posting Komentar (0)