Probolinggo, MITRAJATIM.COM - Angin panas kembali berhembus dari tubuh aktivis Probolinggo. Ketua Ikatan Wartawan Probolinggo (IWP), Jamaludin, meledak dengan kecaman yang tak lagi dibungkus halus. Ia menuding Bupati Probolinggo terkesan abai, bahkan tak peduli, terhadap kondisi infrastruktur jalan yang tak kunjung disentuh perbaikan. Sementara itu, kabar anggaran mobil dinas justru berjalan mulus bak karpet merah menuju kaum elit birokrasi.
"Parahnya lagi, pertumbuhan ekonomi kabupaten ini seperti terperosok ke lubang yang sama bertahun-tahun. Bagi Jamaludin, mustahil ekonomi bergeliat kalau pondasi dasarnya saja jalan yang layak masih tercecer seperti puzzle yang tak pernah disusun. “Beribu program pun cuma jadi brosur jika jalannya tetap berlubang seperti permukaan bulan,” Ujarnya, 18/11/2025.
Beberapa waktu lalu, publik dibuat geleng kepala setelah pemberitaan online menyinggung soal rencana pengadaan mobil dinas baru. Ironinya, sementara aspal retak di tiap kecamatan terus menelan korban kendaraan, meskipun dilingkungan Pemkab berdalih bahwa perbaikan jalan sudah dianggarkan tahun depan dengan alasan yang terdengar seperti kaset kusut yang diputar ulang setiap musim hujan.
"Jamaludin menilai, keputusan itu seperti menabrak janji kampanye sendiri. Dalam program SAE, tak pernah terselip wacana pengadaan mobil dinas. “Ini ada dugaan yang membisikkan agenda pribadi ke telinga Bupati. Bisikan yang lebih peduli kenyamanan kursi empuk daripada jeritan rakyat yang tiap hari menerjang lubang jalan,” Sindirnya pedas.
Ia mendesak agar Pemkab segera melakukan refocusing anggaran, mengalihkan rencana pengadaan mobil dinas ke perbaikan infrastruktur. Menurutnya, itu jauh lebih masuk akal dan lebih bermanfaat bagi masyarakat yang notabenenya adalah pendukung SAE kala Pilkada lalu. “Percuma mobil dinas mengkilap kalau jalannya saja bikin guncangan jantung,” Ujarnya menambahkan.
"Ketua IWP tersebut juga menyinggung soal kebanggaan Pemkab atas penghargaan yang diterima beberapa waktu lalu. Baginya, pencitraan hanya secarik bayang-bayang tanpa makna jika jalan rakyat tetap seperti arena rintangan. “Hentikan alasan berbenturan aturan. Semua itu bisa dibahas kalau ada kemauan. Panggil semua stakeholder. Jangan tunggu Probolinggo tertinggal lebih jauh lagi,” Tegasnya.
Terkait isu dampak pembangunan Tol Probowangi yang disebut-sebut menyebabkan kerusakan jalan, Jamaludin mendesak Pemkab agar tidak hanya duduk menunggu laporan. Ia meminta agar maincont hingga Bina Marga dipanggil, bahkan jika perlu menghadirkan Menteri PUPR untuk meninjau langsung kondisi lapangan. “Jangan biarkan rakyat terus menanggung kesengsaraan hanya karena proyek nasional dibiarkan tanpa pengawasan,” Lontarnya.
"Suara Jamaludin hari ini seperti guntur yang menggema di langit Probolinggo menggetarkan sekaligus mengingatkan bahwa tugas pemerintah bukan menjaga kenyamanan elit, melainkan memastikan setiap jengkal tanah yang diinjak rakyat tetap layak dan aman. (Er -MJ)



Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!