PMII Bondowoso Unjuk Rasa ; Menyoal Kenaikan BBM dan Kesediaan Pupuk Bersubsidi

 Bondowoso, MITRAJATIM.COM - Himpunan Mahasiswa PMII Bondowoso unjuk rasa terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah menuai polemik berdampak dikalangan masyarakat menengah kebawah. (5/9/2022).

"Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) turun kejalan, para Mahasiswa berorasi dan menyuarakan jeritan masyarakat di halaman kantor DPRD Bondowoso.

Memprotes kebijakan pemerintah menaikan harga BBM ditengah tengah ekonomi masyarakat yang belum pulih, kini dibebani dengan mahalnya semua kebutuhan pokok, hal ini akan memicu dan mempercepat terjadinya inflasi.

Pernyataan sikap PMII, Relokasi anggaran BBM bersubsidi ke Bansos bukanlah jalan keluar yang solutif, mengingat didalam bansos itu sendiri masih menyisakan banyak permasalahan, selama ini penikmat bansos justru kalangan orang mampu, justru kenaikan BBM akan berdampak pada masyarakat secara menyeluruh dan hal ini akan meningkatkan jumlah kemiskinan.

"Disisi lain, program pemerintah terkait ketahanan pangan nasional dengan cara memberikan pupuk bersubsidi pada petani di Kabupaten Bondowoso juga tidak tepat sasaran, bahkan pupuk bersubsidi menjadi langkah.

Bahkan terdapat sejumlah petani di Kabupaten Bondowoso yang dicatut namanya kedalam data penerima pupuk bersubsidi, "namun aneh' " nama yang dicatut dalam data, mereka tidak pernah merasa menebus atau menerimanya.

"Ketersediaan pupuk bersubsidi dan penetapan harga eceran tertinggi telah diatur dalam Surat Keputusan Bupati Bondowoso Nomor: 188.45/146/430,4.2/2022. Hal tersebut berbanding terbalik dengan aspirasi masyarakat yang banyak mengeluhkan dengan kelangkaan pupuk.

Sedangkan di beberapa wilayah Kabupaten Bondowoso pupuk bersubsidi jenis NPK mencapai harga Rp. 500.000,- per kwintalnya, para mahasiswa berharap, Pemerintah harus bertindak secara tegas dan bersungguh sungguh menuntaskan persoalan ini. 

Pewarta : Erna.s / YY