Para Caleg, Janganlah Mengumbar Janji Palsu

Bondowoso, MITRAJATIM.COM - Masyarakat Indonesia akan mejalani pesta rakyat pada Pemilu 2024 nanti, bakal menerima 5 surat suara yang Isinya, daftar capres-cawapres, calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. 

"Banyaknya calon yang harus dipilih, bisa saja bikin kita pusing, terlebih jika ada para calon tidak jelas identitas, riwayat hidup, hingga rekam jejaknya.

Kondisi ini membuat sejumlah organesasi masyarakat berupaya menyajikan profil para Caleg yang masuk DCT menjadi peserta Pemilu 2024 nanti, memperebutkan kursi menjadi anggota DPRD maupun DPR, RI.

Namun kendalanya, informasi seputar profil caleg juga susah didapat bahkan KPU sendiri tidak bisa serta merta mengumumkan profil caleg yang menolak dipublikasikan, ada apa?

"Sumitro Hadi,. Ketua Forum Peduli Masyarakat (FPM) mengatakan, setelah menelusuri dan menelisik rekam jejak para Caleg daerah maupun pusat, selalu saja mengeluarkan jurus janji, kita ini makan nasi, bukan makan janji," Tegsnya. 

Di tahun politik, para politisi yang menjadi calon anggota legislatif (caleg) memang suka mengobral janji, ada yang berjanji akan memperhatikan pendidikan anak-anak orang yang memilihnya dalam pemilum ada juga yang berjanji mau membangun jalan di daerah, ada pula yang menjanji­kan lapangan kerja bagi mereka yang masih menganggur.

"Janji-janji manis biasanya disampaikan beberapa bulan sebelum pemilu dige­lar disaat masa kampanye, mereka pun rajin mengumpulkan orang rajin mendatangi rumah-rumah pemilih.

Anehnya, begitu terpilih menjadi ang­gota legilatif, banyak politisi yang lupa akan janji yang pernah mereka sampaikan sendiri.

Oleh karena itu, jangan pilih lagi politisi yang suka ingkar janji apalagi mereka, yang setelah terpilih tak pernah peduli pada masyarakat, pandai bicara, namun tak ada buktinya.


Forum Peduli Masyarakat (FPM) menekankan, publik perlu dibekali informasi yang cukup, agar problem yang dirasakan pada periode sekarang tidak terulang di periode berikutnya," Tuturnya.

Bahkan ada juga data yang masih harus ditambah, data yang dinilai sudah lengkap tentunya bakal menjadi pertimbangan masyarakat untuk calon pemilih.

“Kita mau milih itu harusnya kayak mau beli laptop, mau mereknya, hardisknya atau memorinya harus jelas, kalau milih laptop aja sangat selektif, kenapa milih wakil rakyat kita tidak jeli, jangan sampai kita terkecoh dengan semua celotehnya. (Red*)

Posting Komentar

Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!

Lebih baru Lebih lama