Menelisik Sejarah : Rekam Jejak Bupati Pertama Bondowoso "Adipati Abdurrachman Wirodipuro"

PIMRED
Publiser ~
0
Bondowoso, MITRAJATIM.COM -
Rekam jejak Raden Temenggung Adipati Abdurrachman Wirodipuro Bupati Pertama Bondowoso. 

Terlahir dari Pasangan R. Soegoto Martodipuro, (Cucu R. Kasim Wirodipuro (Kyai Pate Alos Besuki) dan ibu R.A. Martidipuro (Cucu dari Kyai Kidang Gringsing Besuki) RM. Soejono Putra dari R. Adipati Hendronoto dan ibu Ratu Wulandari Putri dari Amangkurat 4.

R.Adipati Hendronoto adalah Adipati Kartosuro.
Dalam perjalanan hidupnya Kanjeng Raden Tumenggung Abdurrachman Wirodipuro pernah belajar di berbagai Pondok Pesantren kala itu, diantaranya Ponpes Sunan Ampel Surabaya, PonPes Sidoresmo Wonokromo, Surabaya dan beberapa pondok pesantren lainnya. Yang terakhir di PonPes Olean Situbondo.

Sebagai seorang bangsawan trah Besuki yang masih ada trah Mataram, beliau meniti karier dari jabatan Patih Banger Probolinggo dan saat itu beliau menikah dengan Putri Adipati/Bupati Besuki Pangeran Adipati Prawiro Adhiningrat yaitu RA.Syarifah dari pernikahannya, dikarunia putra/putri tiga orang. 

Kemudian dalam perjalanan waktu Istri tercinta beliau wafat dan dikebumikan di Besuki. Beliau menjadi duda sebentar. Selanjutnya Beliau menikah lagi dengan putri gurunya R.Darsono Kyai Tursinadi di Situbondo bernama RA. Aminah/Nyai Aminah.Tidak berselang lama beliau diangkat menjadi Bupati di Bondowoso dengan Beselit (SK) Pemerintahan kala itu, dari pernikahannya yang kedua ini beliau dikaruniai putra putri 3 orang lagi .

Dalam menjalankan pemerintahannya penuh tantangan dan intrik dari pemerintah atasnya yaitu Hindia Belanda, Secara tidak langsung dibenturkan kepada keluarganya  yang tidak lain masih pernah saudara tuanya. Cara beliau sangat santun tidak.memgusik kekuasaan kakaknya itu, namun beliau mengendalikan pemerintahan dari Prajekan dan barulah setelah R.Mng. DJOKO SRIDIN pensiun beliau baru pindah ke Bondowoso. 

Namun yang ditempati adalah gedung tua di kec. Bondowoso sambil membamgun pendopo di Nangkaan. Pendopo Bupati yang di Nangkaan itu di sebelah barat Aloon aloon contong/ tugu Adipura.
Dalam menjalankan roda pemerintahan beliau sangat dekat dengan para Ulama dan selalu turun ke desa desa juga meneruskan karya pendahulunya bersama masyarakat untuk membuka ladang dan.lahan persawahan serta penanaman berbagai buah buahan yang didatangkan dari Kebun raya Bogor. Oleh karena itu Bondowoso yang kala itu meliputi Wilayah Panarukan, Bondowoso dan Jember dikenal sebagai daerah sentra buah buahan.

Beliau tidak asal asalan memerintah, namun terjun dan.nemberi contoh pada masyarakatnya. Beliau membuat ku kebun percontohan yang sekarang jadi Stadion Magenda dan Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso.

Selama menjalankan pemerintahannya. Pemerintah Hindia Belanda menerapkan program tanam paksa dan hukuman stelsel pada warga masyarakat. Beliau selalu.nenentangnya, agar dirubah systemnya. Dimana pada akhirnya dirubah menjadi Tenaga kontrak bukan tanam.paksa lagi. Nah disaat itulah didatangkanlah banyak tenaga dari pulau Garam (Madura). 

Akhirnya diberi nama Bondowoso, saat itu banyak suku madura yang bercampur dengan.penduduk lokal Bondowoso.
Beliau dikenal sebagai seorang Adipati yang cakap terampil dan bekerja keras namun tetap santun juga selaku pendakwah ke Plosok Plosok desa.
Pemerintah Hindia Belanda sangat segan dan hormat, beliau juga selalu menjalankan laku tirakat  memohon perlindungan Kepadanya (ALLAH SWT) memngendalikan tambuk pemerintahan dari tahun 1850 S/d 1866 tahun 1866 - 1879.

Berikut adalah ringkasan singkat tentang sejarah tersebut:
Awal Mula Besuki
- Pada tahun 1700-an, seorang bangsawan keturunan Mataram bernama R. Abdurrachman (Wirobroto) membabat hutan di daerah Besuki dan menjadikannya lahan pertanian.
- Beliau kemudian mengajak putranya, R. Kasim Wirodipuro, untuk bergabung dan mengembangkan wilayah tersebut.

"Perang dengan Sentong;

- Tumenggung Sentong, yang mengaku memiliki wilayah kekuasaan di daerah tersebut, mengirimkan panglima perangnya untuk meminta R. Abdurrachman Wirobroto tunduk.
- Perang terjadi, dan pihak Sentong kalah.
- Setelah itu, Demung (Besuki) menjadi kota pelabuhan yang ramai.

Perkembangan Bondowoso

- R. Kasim Wirodipuro memiliki putra angkat, R.B. Asrah, yang kemudian menjadi Ronggo Bondowoso.
- R.B. Asrah membabat hutan di daerah Bondowoso dan menjadikannya wilayah baru.
- Beliau kemudian diangkat sebagai Ronggo oleh kakak angkatnya, Pangeran Prawiro Adhiningrat.

Dualisme Pemerintahan

- Setelah R.B. Asrah mengundurkan diri, terjadi dualisme pemerintahan antara R.Mng. Djoko Sridin (Ronggo 2) dan R.T.A. Abdurrachman Wirodipuro (Bupati Pertama Bondowoso).
- Namun, R.T.A. Abdurrachman Wirodipuro menghormati kakaknya dan memulai pemerintahannya lewat Prajekan.

Terima kasih atas informasi yang sangat berharga tentang sejarah Besuki dan Bondowoso!.

Penulis : Abdurakhman.

Posting Komentar

0Komentar

Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!

Posting Komentar (0)